Siang ini aku termenung, senyuman nampaknya tak menghampiri. dalam bayangan menangis dan tetap berpikir dan berusaha merealisasikan pikiranku mencari hal yang tak pasti dalam lingkup hidupku, memberikan sesuatu warna dalam kesyahduan sebuah kata, suara membahana dalam pikiranku, menyusuri langit jiwa yang telah runtuh, seiring dengan waktu mencari ruang dalam sudut pandangku dan berusaha menjalani kehidupan selayaknya. Bukan, bukan kuharapkan kebebasan, kebebasan itu bukan tentang bagaimana hidup bebas, tapi bagaimana menjalaninya membuai diriku dalam ungkapan syair dan tiap bait kata yang kubuat menuliskan penaku dengan segala rindu, rindu yang sempat tertanam dan pecah dalam pikiranku, membiarkan lamunan bisu menjelajahi dan berjalan seiring gemulainya tawaku. ini bukan tentang nama makna istilah dan kata yang kutulis, bukan pula tentang kejujuran dari arti tiap kata yang tertanam dalam hatiku , ini hanyalah sebuah angan dan mimpi yang menggelak menjadi asa asa yang tertanam dalam jiwa, Dalam asa aku menangis, menjadi harapan akan kenangan tak berguna yang bisa hilang. Dalam duka aku tersenyum menjadi deraan dan menerpa hati dengan segenap jiwa sunyi yang berubah seiring waktu, entah kenapa layaknya waktu yang menjawab semua lantas kenapa harus waktu? tak ada yang lain kah?