ini bukan aku

Aku bertanya dalam hati, benarkah ini aku? hatiku menjerit. bukan...ini bukan aku.meskipun segala sifat negatif itulah yang menjalar meracuni jiwa ku tapi aku merasa ini bukan jiwa ku.
sebenarnya aku benci menyakiti mereka tapi ah entahlah...
aku menyakiti mereka seperti mereka menyakitiku dan aku akan menyanyangi mereka jika mereka menyanyagiku.itu prinsip dalam hidupku.walau sesungguhnya itu berlawanan dengan kata hatiku.
Aku merasa aku kehilangan diriku yang dulu super cuek saat teman-teman menghinaku dan merendahkanku. kini aku mulai sedikit sensitiv. setiap ada yang menghinaku, aku selalu memasang aksi amarahku hingga mereka menjauhiku.
Aku pun larut dalam kesendirian.
Aku menjadi membenci mereka terlebih-lebih saat mereka tak menyadari akan kesalahannya selalu saja kesalahan mereka limpahkan padaku. sepertinya mereka tak menyadari kenapa aku marah. sungguh itu hal yang sangat menyakitkan buatku. memaksaku untuk mengalah dan mengalah dan akhirnya aku pun mengalah dan mereka bergembira diatas ketakberdayaanku melawan tekanan ini.
Hingga pernah terjadi satu masalah.saat ada salah paham yang aku sendiri tak tahu titik permasalahannya tiba-tiba sebuah kesalahan tertuju padaku dan aku harus menanggung akibat semua itu. aku pun memilih untuk meninggalkan mereka dan kini aku hanyut dalam kesendirian.
Tahukah kau sobat, adanya diriku sekarang karena tak kudapatkan keadilan. Tak kurasakan kasih sayang. Tak kudengarkan senandung-senandung cinta menggema di jiwa. Tak kuresapi kehadiranmu sebagai belahan hidupku dan aku membenci diri ku sendiri, bukan kalian hanya saja mungkin caraku yang salah menempatkan kebencian itu. Pahamilah sahabat, aku kesepian.
Mereka pun tak mengerti walau sejuta kata kubeberkan lewat mulutku ini hingga berbuih keibaan, tapi apa daya bila di jiwa terlanjur tertanam akan pemikiran negatif tentang ku. Mereka tak kan membuka hati untuk menyelami hati ku.
Maka aku memilih diam, menepi dan mengasingkan diri. kucoba mencari kebenaran dan kesalahan yang menyiksa batin ku. dan aku mulai menemukan jawabannya. tanpa perlu menyalahkan mereka, aku merasa kasih sayang dan belah kasihan mereka lah yang membuatku menjadi manusia penakut dan pengecut.
Kesendirian yang mampu membuka mata hatiku akan kebahagiaan dalam jiwa dan sedikit mencari makna dalam hati. dan kesendirian inilah yang membuatku sadar bahwa aku harus menyadari akan ketaksempurnaan yang ada di hidupku dan ketaksempurnaan ini akan aku bawa hingga sampai aku mati nanti.
Dalam kesendirianpun aku sedikit mengerti bahwa aku sudah terlalu jauh dari diriku yang sebenanrnya. dulu aku yang periang dan tak mudah tersinggung kini menjadi diriku yang liar, yang mudah dikuasai oleh amarah, yang mudah ditaklukkan oleh keegoisan dan yang mudah larut dan hanyut dalam dendam.
Aku pun kehilangan arah dan seakan berlayar diatas gelombang keputusasaan. berlabuh pun seakan aku tak tahu harus kemana.damparan asa pun aus oleh kesombongan dan keegoisanku.
Sungguh ini bukan aku.
Aku pun mencoba untuk mencari tahu jawabannya lebih dalam lagi. kali ini benar-benar kutepikan diriku dari keramaian dan memilih larut dalam kesendirian.
tapi disinilah kutemukan kebahagiaan. dalam kesendirian kutemukan jiwa yang lebih mendekat padaNYA.




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer